Page 50 - Buku Penggunaan Larva BSF gabung.cdr
P. 50

Penggunaan Larva (Maggot) Black Soldier Fly (BSF)


                                              7

                           Potensi BSF sebagai Sumber Protein

            7.1  Kadar Protein Larva BSF pada Pakan Sampah Pasar Tradisional
            Hasil analisis kimia menunjukkan  BSF kaya akan protein dan  lemak  yang
            bernilai ekonomi untuk pembuatan pakan ternak (Diener et al. 2011). Pada
            penelitian ini, guna menguji kadar protein larva, seluruh larva diberi pakan
            yang  sama  yaitu  sampah  organik  campuran  (agregat).  Pengujian  kadar
            protein larva dilakukan pada beberapa fase, yaitu fase larva prematur (1-14
            hari) yang diwakili oleh larva berumur 9 dan 12 hari. Fase pra-pupa (15-26
            hari) yang diwakili oleh larva berumur 16 dan 23 hari. Fase pupa diwakili
            oleh larva berumur 30 hari. Hasil pengujian kadar protein disajikan pada
            Tabel 7.1.

            Tabel 7.1  Kadar protein larva
                Umur Larva
                  (hari)          9        12        16         23        30
             Kadar Protein (%)   34,2     36,4       29,9      30,3       32,7

            Berdasarkan  Tabel  7.1  dapat  dilihat  bahwa  kadar  protein  larva  larva
            berkisar  antara  29,9-36,4%.  Kadar  protein  larva  tertinggi  terdapat  pada
            fase  larva  berumur  12  hari.  Kadar  protein  larva  terendah  terdapat  pada
            larva berumur 16 hari yaitu pada saat fase pra-pupa. Larva berumur 16 hari
            memiliki  kadar  protein  yang  rendah  karena  berada  pada  fase  pra-pupa.
            Pada  fase pra-pupa, larva sudah mulai berhenti memakan, sehingga larva
            cenderung  memakai  cadangan  makanan  pada  tubuhnya.  Menurut  Diener
            (2010)  kadar  protein  larva  dapat  mencapai  hingga  40%.  Kadar  protein
            larva dapat berubah apabila diberi jenis pakan yang berbeda.
            Menurut Fahmi (2015), biokonversi merupakan sebuah proses alami yang
            melibatkan  larva  serangga  untuk  menyerap  nutrien  dari  limbah  organik
            menjadi biomassa larva serangga. Larva dijadikan sebagai sumber protein
            hewani  dan  lemak  hewani  yang  dibutuhkan  untuk  pakan  ikan.  Budidaya
            larva  BSF  dapat  dilakukan  dengan  menggunakan  bahan  organik  dan
            berbasis  limbah  ataupun  hasil  samping  kegiatan  agroindustri.  Proses  ini
            dikatakan  sebagai  bentuk  degradasi  limbah.  Hasil  degradasi  dapat
            menghasilkan beberapa nilai tambah dengan menjadikannya sebagai pakan
            ternak  (larva),  bahan  stabil  seperti  kompos,  dan  biofuel.  Potensi  ini
            membuat  pengolahan  sampah  menggunakan  larva  BSF  memiliki  manfaat
            tinggi.


            38                                SEAMEO Regional Centre for Tropical Biology
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55