Source: SEAMEO BIOTROP's Research Grant | 2012

Abstract:

Teknik kultur jaringan untuk memperbanyak bibit rumput laut Kotoni telah diperoleh di SEAMEO BIOTROP. Plantlet rumput laut hasil kultur jaringan yang siap untuk diaklimatisasikan telah diperoleh. Oleh karena itu diperlukan penelitian lanjutan untuk mempelajari cara untuk mengaklimatisasikan rumput laut muda tersebut di rumah kaca, uji coba budidaya bibit hasil kultur jaringan di perairan pantai untuk mengetahui laju pertumbuhan hariannya (LPH) dan tingkat ketahanan hidupnya di lingkungan yang sebenarnya, serta untuk mengetahui kandungan karagenan rumput laut Kotoni yang berasal dari bibit kultur jaringan. Aklimatisasi plantlet rumput laut muda telah dilakukan dalam akuarium di rumah kaca dengan sistim resirkulasi air laut. Pada tahap aklimatisasi ini dilakukan percobaan pemupukan. Uji coba penanaman bibit kultur jaringan dilakukan di Propinsi Lampung dan Lombok, Propinsi Nusa Tenggara Barat, dengan sistim rakit apung. Di dalam rakit yang sama juga ditanam bibit konvensional dari stek sebagai pembanding. Kesimpulan penelitian ini adalah (1) aklimatisasi plantlet rumput laut paling baik pada media air laut tanpa pemupukan tetapi air laut diganti setiap 2 minggu sekali, karena pada uji coba penanaman di Lampung, bibit yang diaklimatisasi tanpa pupuk mempunyai tingkat ketahanan hidup dan laju pertumbuhan harian lebih tinggi dibandingkan bibit yang diaklimatisasi dengan penambahan pupuk (2) Pada uji coba penanaman di Lampung dan di Lombok, LPH rumput laut yang berasal dari bibit kultur jaringan lebih tinggi dibandingkan rumput laut yang berasal dari bibit stek, tetapi tingkat ketahanan hidupnya lebih rendah; (3) Rumput laut yang berasal dari bibit kultur jaringan berumur 35 hari penanaman di Lampung dan di Lombok mempunyai kandungan karagenan lebih tinggi
dibandingkan rumput laut yang berasal dari bibit stek pada umur yang sama.

---

Download full report