Source: SEAMEO BIOTROP's Research Grant | 2008
Abstract:
Penelitian dilakukan untuk mengetahui dan membandingkan kualitas spermatozoa yang berasal dari cauda epididimis dan ejakulat kerbau belang. Bahan pengencer yang digunakan adalah Andromed sebagai kontrol dan kombinasi Andromed dengan beberapa jenis gula sebagai krioprotektan ekstraseluluer sebagai perlakuan. Spermatozoa segera dikoleksi dari bagian cauda epididimis dengan kombinasi teknik penyayatan, pembilasan dan penekanan pada jaringan. Selanjutnya suspensi disentrifus dan pellet yang mengandung spermatozoa dianalisa kualitasnya, meliputi konsentrasi, persentase motilitas, hidup dan membran plasma utuh (MPU). Jika memenuhi syarat, maka spermatozoa diencerkan dalam beberapa kombinasi bahan pengencer yang berbeda. Begitu juga dengan spermatozoa asal ejakulat yang ditampung menggunakan vagina buatan, selanjutnya diencerkan menggunakan kombinasi bahan pengencer yang sama dengan perlakukan pada spermatozoa epididimis. Parameter yang diamati adalah persentase motilitas progresif, hidup dan MPU pada tiga tahap proses pembekuan, yakni setelah pengenceran, ekuilibrasi dan thawing. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kualitas spermatozoa epididimis hampir sama dengan asal ejakulat, sehingga dapat digunakan untuk aplikasi Inseminasi Buatan (IB) dengan terlebih dahulu diproses menjadi semen beku. Selanjutnya kualitas spermatozoa post thawing terlihat lebih baik pada bahan pengencer yang mendapat penambahan gula sebagai krioprotektan ekstraseluler.Kata Kunci: sperma epididimis, ejakulat, krioprotektan, kerbau belang
Download full report