Source: SEAMEO BIOTROP's Research Grant | 2008
Abstract:
Tujuh genotipe Brassica napus diuji lapang untuk mengetahui adaptasi dan produktivitasnya pada lahan kering daerah timur laut Bali. Evaluasi meliputi tingkat perkecambahan benih, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah stomata, saat berbunga, saat panen, produksi biji, gangguan hama dan penyakit serta kandungan minyak. Ekstraksi minyak dengan menggunakan teknik ’cold pressing’ telah dicoba. Alat ‘cold presssing’ didisain di laboratorium keteknikan pertanian, oleh Dr. Anom Sutrisna Wijaya. Analisa DNA dilakukan untuk menentukan hubungan genetik antar genotipe yang diuji. Hasil percobaan menunjukkan semua genotipe memiliki adaptasi yang baik di daerah tropis, lebih khususnya lagi di daerah lahan kering, karenanya merupakan sumber alternatif yang baik dan dapat dikembangkan sebagai bahan baku biodiesel di Indonesia. Semua genotipe dapat menyelesaikan siklus hidupnya dan menghasilkan biji dalam jangka waktu 6 bulan. Variasi tampak pada tinggi tanaman, jumlah daun, saat berbunga, saat pembentukan biji/polong dan kandungan minyak. Tanami, Trigold and Trilogy memiliki penampilan morfologi yang serupa, pendek, cepat berbunga dan produksi polong sangat tinggi, sedangkan genotipe lainnya memiliki habitus yang kuat, tinggi, namun produksi polong dan biji lebih rendah. Beberapa genotipe berbunga sangat cepat, yang lain memiliki saat berbunga agak lambat (intermediate) atau lambat. Pembentukan polong sangat bagus, tapi, pengisian biji cukup rendah yang mungkin disebabkan serangan hama ulat terutama Diamondback moth. Kandungan minyak berkisar antara 3 – 13 %. Analisa RAPD mengkonfirmasikan bahwa ada variasi genetik antar genotipe yang diuji, dan karenanya dapat menjadi sumber pemuliaan yang baik.Download full report