Page 30 - Buku Penggunaan Larva BSF gabung.cdr
P. 30
Penggunaan Larva (Maggot) Black Soldier Fly (BSF)
Gambar 3.2 Larva lalat tentara hitam
Gagasan menggunakan larva lalat untuk pengolahan sampah organik
diusulkan hampir 100 tahun yang lalu. Sejak itu, banyak penelitian
laboratorium telah menunjukkan bahwa beberapa spesies lalat sangat
sesuai untuk biodegradasi limbah organik, seperti lalat tentara hitam
(Hermetia illucens L.) menjadi serangga yang paling banyak dipelajari.
Larva lalat rumah berkembang dengan baik pada kotoran hewan,
sedangkan larva lalat tentara hitam menerima variasi bahan organik yang
mudah membusuk. Larva lalat tentara hitam dapat digunakan untuk
mengurangi massa kotoran hewan, lumpur tinja, sampah kota, sisa
makanan, dan limbah pasar, serta residu tanaman. Hasil dari degradasi
menggunakan larva lalat tentara hitam menghasilkan kompos yang lebih
baik daripada pupuk kotoran hewan atau residu tanaman (Diener 2010).
Larva dapat digunakan sebagai pakan ternak atau untuk menghasilkan
produk sekunder seperti biodiesel. Limbah residu hasil dekomposisi dapat
menjadi kompos yang berharga dengan nilai manfaat yang tinggi. Selama
biodegradasi suhu substrat meningkat, perubahan pH dari netral menjadi
basa, pelepasan amonia meningkat, dan penurunan kelembaban. Beban
mikroba beberapa patogen dapat dikurangi secara substansial. Larva dan
residu yang dicerna memerlukan perawatan lebih lanjut untuk
menghilangkan patogen.
Populasi larva lalat sangat bermanfaat bagi proses pengomposan dalam
mendegradasi sampah organik. Hambatan utama yang terkait dengan
produksi larva lalat dari limbah organik pada skala besar adalah
pengetahuan biologi mengenai larva lalat yang belum memadai. Selain itu,
kendala terhadap bahan baku larva BSF yang saat ini belum komersial di
Indonesia, sehingga sulit untuk mendapatkan bibit larva BSF. Hal yang
18 SEAMEO Regional Centre for Tropical Biology