Page 57 - Buku Penggunaan Larva BSF gabung.cdr
P. 57

Penggunaan Larva (Maggot) Black Soldier Fly (BSF)


                                              8

                      Reduksi Sampah oleh Larva Black Soldier Fly


            8.1  Pendahuluan
            Pemanfaatan  sampah  merupakan  solusi  untuk  mengurangi  timbulan
            sampah dengan biaya yang minimum dan dapat dikelola oleh sektor formal
            maupun informal. Sampah saat ini dipandang sebagai barang sisa dengan
            nilai  ekonomi  yang  rendah.  Hal  ini  disebabkan  oleh  keuntungan  yang
            didapatkan  dari  pengelolaan  sampah organik  sangat  minim  (Diener  et  al.
            2011). Lalat BSF memiliki habitat asli di Amerika Latin,di Indonesia habitat
            asli dari Larva BSF yaitu di daerah Maluku dan juga Papua (Alvarez 2012).
            Guna  mengatasi  masalah  tersebut,  perlu  dilakukan  suatu  upaya
            pemanfaatan  sampah organik  yang  juga  memiliki  potensi  ekonomi tinggi.
            Salah  satu  solusi  dari  hal  ini  adalah  pemanfaatan  larva  Black  Soldier  Fly
            (BSF)  sebagai  pengurai  materi  organik.  BSF  telah  diteliti  dapat
            mendegradasi  sampah  organik  dengan  memanfaatkan  larvanya  yang
            mengekstrak  energi  dan  nutrien  dari  sampah  sayuran,  sisa  makanan,
            bangkai hewan, dan kotoran sebagai bahan makanannya (Popa & Green
            2012).
            Larva BSF mudah untuk dikembangbiakkan dengan sifatnya yang resisten
            terhadap musim, meskipun larva BSF lebih aktif pada kondisi yang hangat,
            sehingga cocok untuk iklim Indonesia. Menurut Guerero et al. (2013), larva
            BSF  memiliki  kemampuan  dekomposisi  yang  terbaik  dibanding  dengan
            organisme  maupun  mikroorganisme  lainnya.  Pemanfaatan  Larva  BSF
            sebagai pengurai sampah organik telah diteliti oleh beberapa peneliti.

            8.2  Biokonversi  Sampah  Organik  Menggunakan  Larva  Black  Soldier
                 Fly pada Beberapa Jenis Sampah

            8.2.1  Jenis  Sampah  Sayuran,  Buah-buahan  dan  Ikan  (Saragi  dan
                  Bagastyo  2015)
            Pengurangan limbah padat organik dinyatakan dalam berat kering dengan
            membandingkan  antar  kondisi  awal  dengan  kondisi  akhir  pada  setiap
            reaktor. Reduksi sampah tertinggi terdapat pada sampah sayuran dengan
            laju  pemberian  umpan  sebesar  20  mg/larva.day  yaitu  sebesar  63,90%.
            Reduksi  sampah  terendah  terdapat  pada  sampah  ikan  dengan  laju
            pengumpanan  sebesar  60  mg/larva.day  yaitu  sebesar  18,87%.  Reduksi
            beberapa jenis sampah oleh larva BSF disajikan pada Tabel 8.1.



            SEAMEO Regional Centre for Tropical Biology                       45
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62