Page 69 - Buku Penggunaan Larva BSF gabung.cdr
P. 69
Penggunaan Larva (Maggot) Black Soldier Fly (BSF)
Tabel 9.1 Nilai parameter karakteristik dekomposisi sampah
Jenis Sampel
Parameter
Sawi Timun Pisang Wortel Alpukat Jambu Tomat Agg
Reduksi (%) 45 41 42 63 57 61 43 58
WRI (%/hari) 3,0 2,7 2,8 4,2 3,8 4,1 2,9 3,9
FMCR
(mg/larva/hari) 26 24 67 30 53 54 21 50
DMR (%) 88 89 53 85 38 49 74 88
DMCR 23 21 37 26 20 26 15 44
(mg/larva/hari)
ECD (%) 9 8 5 6 5 3 10 11
Survival Rate 36 15 100 53 100 48 41 37
(%)
WRI menunjukkan kemampuan larva BSF dalam mengonsumsi sampah
organik dengan mempertimbangkan waktu atau periode pemberiannya.
Nilai WRI yang tinggi memberi makna kemampuan larva dalam mereduksi
sampah organik yang tinggi pula (Diener et al. 2010). Nilai fresh matter
consumption rate (FMCR) menyatakan berat total makanan yang dapat
dikonsumsi per larva per hari dalam fraksi segar (basah). Tingkat kelulusan
hidup (survival rate) adalah perbandingan antara jumlah larva yang mampu
bertahan hingga akhir pengamatan dan jumlah awal larva (dalam satuan
%). Nilai ini menyatakan tingkat kenyamanan atau kesukaan larva terhadap
sampah organik yang diberikan.
Tabel 9.1 memberikan informasi bahwa nilai persen reduksi tertinggi
terdapat pada sampah wortel yaitu 63%. WRI tertinggi terdapat pada
sampah wortel (4,2%), sedangkan yang terendah terdapat pada sampah
timun yaitu sebesar 2,7%/hari. Sampah wortel memiliki kadar air yang
optimal bagi pertumbuhan larva sehingga kecepatan penguraiannya lebih
tinggi. Sampah timun memiliki kadar air yang tidak optimal bagi
pertumbuhan larva sehingga kecepatan penguraiannya rendah. Nilai fresh
matter consumption rate (FMCR) tertinggi terdapat pada sampah pisang,
yaitu 70 mg/larva /hari, sehingga larva dapat menerima lebih banyak
sampah organik yang pada awalnya hanya diberikan 40 mg/larva/hari.
Nilai FMCR terendah terdapat pada sampah tomat yaitu 21 mg/larva/hari,
sehingga sampah organik yang diberikan sebesar 40 mg/larva/hari terlalu
besar bagi sampel tomat. Hal ini menyebabkan massa residu sampah tomat
setelah penguraian tetap besar, yaitu sekitar 1,4 kg dari jumlah awal
sebesar 3,1 kg.
Nilai persen DMR didapatkan berdasarkan pengurangan sampah pada
bahan kering dan nilai persen DMR tertinggi berturut-turut terdapat pada
SEAMEO Regional Centre for Tropical Biology 57