Summary:
Jakarta, Kemendikbudristek - SEAMEO BIOTROP
menyelenggarakan seri pertama webinar Monday Mind Cloud Idea (MOMI
CLOUDIA) untuk tahun 2023 pada tanggal 10 April 2023. Dengan mengusung
tema “Geneting Sequencing and Tissue Culture”, kegiatan ini
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
pengurutan DNA dan kultur jaringan dalam mencapai pembangunan
berkelanjutan di Indonesia, terutama dalam konservasi keanekaragaman
hayati.
Dr. Suseno Amien dari Universitas Pajajaran menjadi narasumber di kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya kultur jaringan dalam menggandakan organisme dengan konstitusi genetik dan karakteristik yang berbeda.
Selain itu, Suseno Amien juga menjelaskan mengenai peran teknologi bioinformatika yang dapat memudahkan mendapatkan informasi genetik, memprediksi fungsi dan status DNA, RNA, protein, dan jalur metabolisme. Serta dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam proses penelitian di laboratorium.
Dalam sambutannya, Dr. Zulhamsyah Imran, Direktur SEAMEO BIOTROP, menekankan bahwa pengembangan bioteknologi sejalan dengan Program Thrust SEAMEO BIOTROP “Pengelolaan berkelanjutan dan pemanfaatan dari biodiversitas, bioenergi, bioteknologi, dan ketahanan pangan”.
Lebih lanjut ia menjelaskan pentingnya implementasi bioteknologi, terutama dalam kaitan ketahanan pangan mengingat pertambahan populasi penduduk dan semakin terbatasnya ketersediaan lahan untuk kegiatan pertanian.
“SEAMEO BIOTROP berharap untuk dapat terus bekerja sama dengan berbagai pihak dalam pengembangan bioteknologi di BIOTROP secara khususnya dan di kawasan Asia Tenggara pada umumnya,” pungkasnya.
Dr. Rhomi Ardiansyah, Kepala Seksi Environmental Finance and Risk Management SEAMEO BIOTROP menjadi moderator di kegiatan ini. Dalam kesimpulannya, ia menekankan bahwa kultur jaringan penting tidak hanya untuk menggandakan tanaman tetapi juga untuk melestarikan dan membiakkan varian tanaman yang unggul.
Dr. Rhomi juga menyebutkan bahwa hanya 25 persen dari sumber daya genetik Indonesia yang telah diidentifikasi dan didokumentasikan secara genetik, menunjukkan perlunya upaya pelestarian lebih lanjut.
Sekitar 70 peserta dari berbagai badan pemerintah, universitas, dan masyarakat umum menghadiri kegiatan ini. Secara keseluruhan, kegiatan MOMI CLOUDIA seri ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada peserta mengenai potensi implementasi sekuensing genetik dan kultur jaringan untuk pelestarian biodiversitas.
Dr. Suseno Amien dari Universitas Pajajaran menjadi narasumber di kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya kultur jaringan dalam menggandakan organisme dengan konstitusi genetik dan karakteristik yang berbeda.
Selain itu, Suseno Amien juga menjelaskan mengenai peran teknologi bioinformatika yang dapat memudahkan mendapatkan informasi genetik, memprediksi fungsi dan status DNA, RNA, protein, dan jalur metabolisme. Serta dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam proses penelitian di laboratorium.
Dalam sambutannya, Dr. Zulhamsyah Imran, Direktur SEAMEO BIOTROP, menekankan bahwa pengembangan bioteknologi sejalan dengan Program Thrust SEAMEO BIOTROP “Pengelolaan berkelanjutan dan pemanfaatan dari biodiversitas, bioenergi, bioteknologi, dan ketahanan pangan”.
Lebih lanjut ia menjelaskan pentingnya implementasi bioteknologi, terutama dalam kaitan ketahanan pangan mengingat pertambahan populasi penduduk dan semakin terbatasnya ketersediaan lahan untuk kegiatan pertanian.
“SEAMEO BIOTROP berharap untuk dapat terus bekerja sama dengan berbagai pihak dalam pengembangan bioteknologi di BIOTROP secara khususnya dan di kawasan Asia Tenggara pada umumnya,” pungkasnya.
Dr. Rhomi Ardiansyah, Kepala Seksi Environmental Finance and Risk Management SEAMEO BIOTROP menjadi moderator di kegiatan ini. Dalam kesimpulannya, ia menekankan bahwa kultur jaringan penting tidak hanya untuk menggandakan tanaman tetapi juga untuk melestarikan dan membiakkan varian tanaman yang unggul.
Dr. Rhomi juga menyebutkan bahwa hanya 25 persen dari sumber daya genetik Indonesia yang telah diidentifikasi dan didokumentasikan secara genetik, menunjukkan perlunya upaya pelestarian lebih lanjut.
Sekitar 70 peserta dari berbagai badan pemerintah, universitas, dan masyarakat umum menghadiri kegiatan ini. Secara keseluruhan, kegiatan MOMI CLOUDIA seri ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada peserta mengenai potensi implementasi sekuensing genetik dan kultur jaringan untuk pelestarian biodiversitas.
Download article