Summary:
METROPOLITAN.ID - IPB University kembali terpilih sebagai tuan rumah utama acara International Conference on Environment and Forest Conservation (ICEFC) ke-5 tahun 2024.
Konferensi yang dilangsungkan di auditorium Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University, Dramaga, Kabupaten Bogor, pada Kamis 5 Desember 2024 ini, merupakan hasil kolaborasi dari empat institusi yakni IPB University, Southeast Asian Regional Center for Tropical Biology (SEAMEO BIOTROP), Mindanao State University, dan Kastamonu University.
ICEFC adalah konferensi internasional yang diadakan secara rutin untuk memancing diskusi multidisipliner tentang masalah kehutanan dan lingkungan di tingkat global, nasional, regional, dan lokal.
Konferensi ini, menjadi platform bagi akademisi, ilmuwan, dan sarjana dari seluruh dunia untuk membagikan hasil penelitian, pengetahuan, teknologi, dan inovasi dalam bidang kehutanan, lingkungan, dan bidang terkait lainnya.
Acara ini, telah diselenggarakan empat kali. Pertama pada 2018 digelar di Kota Dapitan, Zamboanga del Norte, Filipina. Kemudian pada 2019 dilangsungkan di Bogor, Indonesia. Lalu di 2022 di Kastamonu City, Turki. Keempat pada 2023 di Kota Davao, Filipina. Dan 2024 ini, yang menjadi perhelatan yang ke-5, Bogor, kembali didaulat untuk kedua kalinya menjadi tuan rumah utama.
Sri Widayanti dari SEAMEO BIOTROP menyampaikan, ICEFC 2024 mengusung tema 'Konservasi Hutan di Antroposen: Beradaptasi dengan Realitas Lingkungan Baru'. Istilah Antroposen digunakan untuk menggambarkan era geologis saat ini, yang ditandai dengan dampak signifikan aktivitas manusia terhadap geologi dan ekosistem Bumi.
Kondisi ini, menghadirkan tantangan dan peluang yang belum pernah ada sebelumnya untuk upaya konservasi hutan. Seiring dengan berlanjutnya aktivitas manusia yang membentuk ulang lanskap alam, pemahaman dan penyesuaian terhadap realitas lingkungan baru ini sangat penting untuk manajemen dan pelestarian hutan yang berkelanjutan.
Di tengah tantangan global ini, mencari solusi yang praktis dan berkelanjutan memerlukan pendekatan multidisipliner dan kerja sama antarnegara. Tidak hanya diperlukan penelitian ilmiah yang mendalam, tetapi juga integrasi kebijakan publik, praktik konservasi, dan keterlibatan aktif akademisi serta masyarakat sipil.
“Pelaksanaan kegiatan the 5th ICEFC 2024 digelar selama dua hari dari 5-7 Desember 2024. Kegiatan akan berlangsung secara hybrid di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Manajemen, serta Ruang Rapat Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University. Adapun kegiatan tour kota akan dilaksanakan di kampus IPB Dramaga, Kebun Raya Bogor, dan area Agro-Eko-Edu Wisata SEAMEO BIOTROP,” kata Sri.
Peserta kegiatan berjumlah sekitar 150 peserta, yang terdiri dari akademisi IPB University (dosen, staff, dan mahasiswa), peneliti internasional, mahasiswa, praktisi lingkungan hidup, partner industri serta pengambil kebijakan.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University, dengan anggota konsorsium penyelenggara Southeast Asian Regional Center for Tropical Biology (SEAMEO BIOTROP), Mindanao State University, dan Kastamonu University.
“Kegiatan ini juga bermitra dengan APRIL group dan PT Freeport Indonesia untuk penyelenggaraannya,” sebutnya.
Sementara, Plh Rector of IPB University, Alim Setiawan mengatakan, Lima topik utama dalam ICEFC 2024 ini meliputi Teknologi untuk Manajemen Sumber Daya dan Ekowisata, Perubahan Iklim dan Manajemen Sumber Daya Hutan yang Berkelanjutan, Pemanfaatan Sumber Daya, Etnobiologi, dan Bioprospeksi, Kebijakan dan Pendidikan untuk Konservasi, dan Keanekaragaman Hayati dan Interaksi Manusia-Hewan Liar.
Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk memperluas jaringan profesional dan kolaborasi internasional antara peneliti, dosen, dan akademisi. Selain itu, untuk menjadi platform bagi akademisi, mitra industri, dan pemerintah untuk bertukar pengetahuan dan praktik baik dalam mengatasi berbagai masalah dan tantangan konservasi lingkungan. Di samping untuk meningkatkan jumlah publikasi internasional dari Indonesia.
“Dengan pendekatan multidisipliner, ICEFC 2024 diharapkan dapat menghasilkan solusi inovatif yang dapat diterapkan dalam upaya konservasi hutan dan lingkungan di berbagai konteks global dan lokal. Juga mendorong penyelenggaraan pertemuan ilmiah internasional lanjutan di masa depan,” harapnya. (*)
Download article