Morfometrika Geometris Venasi Sayap Drosophila melanogaster: Pemantauan Populasi Diptera untuk Manajeman Hama dan Ekologi Polinasi Jatropha curcas
B. Juliandi

Source: SEAMEO BIOTROP's Research Grant | 2007

Abstract:

Pemantauan populasi serangga di perkebunan Jatropha curcas sangat mendesak dilakukan sebab beberapa ordo serangga diketahui memiliki peranan yang sangat penting pada tanaman tersebut. Salah satu ordo serangga, yaitu Diptera, telah diketahui memiliki kemampuan sebagai parasitoid dan polinator di perkebunan J. curcas. Sayangnya, proses pemantauan manual akan memerlukan banyak sumber daya dan pengetahuan entomologi yang cukup. Oleh sebab itu, pemantauan secara otomatis harus dipersiapkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan pengetahuan dasar variasi venasi sayap lalat buah anggota ordo Diptera, Drosophila melanogaster, menggunakan dua perangkat morfometrika geometris bernama Thin-plate Spline dan Generalized Procrustes Analysis. Pengetahuan dasar ini dibandingkan dengan Musa domestica, spesies lalat rumah yang ditangkap di sekitar perkebunan Jatropha curcas. Ukuran dan bentuk venasi sayap Drosophila melanogaster memiliki variasi. Sayap betina lebih besar ukurannya dibandingkan jantan. Pada jantan, sayap kiri lebih besar dibandingkan sayap kanan, sedangkan pada betina sebaliknya. Titik anatomis yang memiliki keragaman besar adalah titik anatomis pada interseksi vena C dengan R2+3, titik percabangan vena R2+3 dan R4+5, interseksi vena M3+4 dengan pinggir sayap, dan titik percabangan vena R1 dan Rs (pangkal dari R2+3 dan R4+5). Perbedaan bentuk komponen seragam ada pada arah proksimal-distal, sedangkan perbedaan komponen tak seragam yang terangkum pada pelekukan relatif 1 (RW1) sebesar 94,94%. Keragaman antar biakan D.melanogaster sangat kecil, karena biakan yang digunakan berasal dari tetua yang sama. Namun, dengan metode analisis kekerabatan bentuk yang dilakukan pada penelitian ini, pemisahan biakan berdasarkan kekerabatan bentuknya tetap berhasil dilakukan.    Ukuran sayap M. domestica lebih besar dibandingkan D. melanogaster. Sayap kanannya lebih besar dibandingkan sayap kiri. Perbedaan bentuk venasi sayap antara kedua spesies terdapat pada komponen seragam ke arah proksimal-distal, dan komponen tak seragam yang terangkum pada RW1 sebesar 99,94%. Berdasarkan deskriptor ukuran dan bentuk yang ada, kedua spesies ini berhasil dibedakan dengan sangat baik pada penelitian ini.

Download full report

Share this: