Formulasi Tepung Khamir Antagonis Cryptococcus albidus dan Cryptococcus terreus Sebagai Biofungisida
S. Wiyono, Widodo

Source: SEAMEO BIOTROP's Research Grant | 2009

Abstract:

Suryo Wiyono dan Widodo. Formulasi Tepung  Khamir Antagonis  Cryptococcus albidus dan  Cryptococcus terreus Sebagai Biofungisida. 

Tujuan penelitian ini adalah: 1)menguji kompatibilitas dua khamir antagonis  Cryptococcus albidus and Cryptococcus terreus, 2) memperoleh bahan pembawa yang sesuai dan murah  untuk  kedua khamir tersebut, 3)  mendapatkan bahan aditif  yang sesuai bagi kedua khamir,  dan 4) mendapatkan formulasi yang terdiri dari kombinasi khamir, bahan pembawa dan aditif yang sesuai.  Kompatibilitas C. albidus  dan C. terreus diuji dengan bio-assay terhadap Lasiodiplodia theobromae pada buah pisang dan Alternaria solani pada daun tomat.  Kompatibilitas ditentukan  dengan tidak adanya penurunan penekanan penyakit.  Mutan C. albidus yang tahan benomyl dan C. terreus tahan cycloheximide dicampur dengan bahan pembawa tepung tapioka, talek dan kaolin yang telah disterilkan sehingga kepadatan awal 8,5 log cfu/g, selanjutnya formulasi itu disimpan pada suhu ruang.  Ketahanan hidup ditentukan dengan pencawanan setiap bulan sekali pada media yang mengandung 150 ppm cycloheximide untuk C. terreus dan 150 ppm benomyl untuk C. albidus.  Populasi khamir dinyatakan dalam log 10 cfu/g bahan.  Untuk mengetahui pengaruh bahan pembawa terhadap kemampuan antagonis  dilakukan uji antagonisme dengan teknik bioassay  khamir  asal  berbagai bahan uji  pada  masa simpan 3 bulan. Bahan aditif yang diuji yaitu CaCl2, khitin murni dan tepung cangkang rajungan ditambahkan pada suspensi khamir C. albidus and C. terreus hingga diperoleh konsentrasi 1,25%, 0,5 %  dan 0, 1% (w/v).  Sebagai pembanding digunakan akuades steril dan  khamir tanpa bahan  aditif.  Selanjutnya dilakukan bio-asaay  pada potongan buah pisang dan daun tomat dengan patogen uji masing masing L. theobromae dan A. solani.  Bahan aditif  yang baik ditentukan berdasarkan kemampuan peningkatkan penghambatan  khamir antagonis terhadap patogen sasaran.  Daya simpan dan kemampuan antagonis C. albidus dan C. terreus  dalam formulasi tepung  berbahan aktif campuran  dan bahan pembawa dan aditif terbaik diuji.  Kedua khamir antagonis dapat dicampur  tanpa mengurangi kemampuan antagonisme  masing-masing kamir. Bahan pembawa formulasi tepung yang memberikan daya simpan C. terreus yang paling baik adalah tapioka dan talek. Keduanya dapat mempertahankan ketahanan hidup C terreus hingga 4 bulan.  Sementara tepung talek memberikan ketahanan hidup  C. albidus  terbaik yaitu hingga lebih dari lima bulan. Bahan aditif yang mampu meningkatkan  kemampuan antagonis C. terreus adalah CaCl2  0,1 % , khitin murni 0,1 % dan tepung cangkang rajungan 0,5%, Sedangkan untuk C. albidus    adalah  Ca Cl 2 0, 5%, Khitin murni 1, 25 % dan tepung cangkang rajungan 1,25%.   Penambahan khitin murni 1,25% dan tepung cangkang rajungan 1,25%  meningkatkan ketahanan hidup kedua khamir hingga  1 bulan penyimpanan, namun tidak berpengaruh setelahnya.

Kata-kata kunci: Formulasi, khamir antagonis. C. terreus, C. albidus,  L. tehobromae, A. solani, carrier agent, talek, tapioka, kaolin, Ca Cl 2, khitin, tepung cangkang rajungan

Download full report

Share this: