Surat Perjanjian antara Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) dan SEAMEO BIOTROP telah ditandatangani dalam mendukung Proyek TCP berjudul ”Strategy for improving the rice post-harvest system in Indonesia”.
Dana disediakan oleh FAO di bawah perjanjian tersebut akan digunakan untuk melakukan penelitian terapan “Developing a rapid method for determining losses in stored paddy and milled rice”. Lamanya proyek akan diramalkan dalam dua bulan sesudah penandatanganan.
Perjanjian tersebut telah ditandatangani oleh Mr. Man Ho So, Perwakilan FAO di Indonesia pada 19 November 2009, juga oleh Dr Bambang Purwantara, Direktur SEAMEO BIOTROP pada 30 November 2009 .
Latar belakang perjanjian ini dimaksudkan untuk memungkinkan penelitian percobaan untuk menilai kerugian padi dan beras gilingan akibat Sitophilus zeamais dan Rhyzopertha dominica di laboratorium ; korelasi populasi serangga dengan kerusakan dan kerugian gandum dan mengembangkan alat untuk memvisualisasikan bidang kerusakan biji-bijian pada foto, yang akan digunakan dalam menilai padi dan beras gilingan kerugian di lapangan. Oleh karena itu, dua kegiatan utama yang akan dilakukan yaitu bidang laboratorium dan penilaian lapangan.
Dr. Peter Golob, Team Leader Proyek TCP FAO 3.202 Indonesia dan Dr. Benni H. Sormin, Asisten FAO Perwakilan Indonesia, akan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pelaksanaan dan persyaratan pelaporan dipenuhi oleh SEAMEO BIOTROP.
Para pendukung proyek adalah Dr. Okky Setyawati Dharmaputra , Bpk. Sunjaya dan Ibu Sri Widayanti dari SEAMEO BIOTROP, juga Dr. Idham Sakti Harahap dari Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Kunjungan pertama Dr. Peter Golob ke SEAMEO BIOTROP adalah pada 12 Oktober 2009 untuk membicarakan tentang kemungkinan SEAMEO BIOTROP untuk terlibat dengan proyek. Kunjungan beliau yang kedua pada tanggal 8 Desember 2009 untuk melakukan pertemuan dengan tim proyek untuk membahas tentang kemajuan proyek dan kegiatan yang berikutnya akan dilakukan.