SEAMEO BIOTROP menjadi tuan rumah dalam kegiatan “Study Tour-Writeshop on Climate Change Adaptation and Mitigation in Indonesia” yang diikuti oleh 20 peneliti, para penasihat dan perencana kebijakan dari Kamboja, Indonesia, Laos, Myanmar, Filipina, Thailand dan Vietnam yang diselenggarakan pada 21-27 November 2010. Kegiatan ini merupakan kolaborasi Southeast Asian Regional Centre for Tropical Biology (SEAMEO BIOTROP) dan Southeast Asian Regional Center for Graduate Study and Research in Agriculture (SEARCA) dengan dukungan dana dari Korea FAO Association (KFA).
Kegiatan ini bertujuan untuk 1) memaparkan kebijakan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di Indonesia termasuk program dan teknologi, dan 2) memberikan mereka kesempatan untuk merefleksikan dan menulis tentang pandangan dan pengalaman negara-negara mereka dalam adaptasi terhadap perubahan iklim (CCA).
Dalam sambutannya, Dr Jesus C. Fernandez, SEAMEO BIOTROP Deputy Director for Programme and Marketing, berbagi dan mendorong para peserta untuk memperhatikan beberapa hal penting yang muncul dalam kegiatan the Asia-Pacific Climate Change Adaptation Forum yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand pada tanggal 21 -23 Oktober 2010 oleh United Nations Environment Programme. Beliau menggarisbawahi pentingnya bagi para peneliti untuk bekerja dengan pemerintah lokal dan nasional, melibatkan banyak stakeholder, advokasi untuk transparansi dan akuntabilitas, mengadopsi pendekatan terpadu, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat dalam mengembangkan dan mengimplementasikan proyek-proyek adaptasi perubahan iklim. Beliau menekankan bahwa adaptasi perubahan iklim harus menjadi tanggung jawab bersama lintas sektor.
Para peserta juga menerima arahan dari Dewan Nasional untuk Perubahan Iklim, Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan dan dari Pusat Manajemen Peluang dan Resiko Iklim di Asia Tenggara dan Pasifik, Institut Pertanian Bogor. Mereka juga mengunjungi DAS Citarum-Ciliwung, sebuah daerah aliran sungai yang mencakup tiga propinsi Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Kegiatan ini memungkinkan para peserta untuk memperbaharui proposal penelitian dan / atau menulis konsep baru untuk diserahkan kepada para donor, serta menulis pengalaman penelitian / yang menyoroti status kebijakan perubahan iklim, program-program, dan proyek-proyek adaptasi terhadap perubahan iklim di negara masing-masing. SEAMEO SEARCA berencana untuk berbagi output kegiatan ini dalam portal web “Knowledge Center on Climate Change Adaptation in Agriculture and Natural Resource Management in Southeast Asia (KC3)” yang dapat diakses di http://climatechange.searca.org.
Dr Ulfah Siregar, sebagai perwakilan dari SEAMEO BIOTROP dalam kegiatan ini menyampaikan konsep tentang “Conservation and Selection of High Resin Producing Pinus merkusii for Forest Plantation as Climate Change Adaptation Strategy.” (JF)